fbpx
pertumbuhan-ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Naik atau Turun? Home Seeker Wajib Tahu, Nih!

#SaatnyaPunyaRumah – Sobat Graha, tahu tidak bahwa Kementerian Ekonomi dalam siaran pers pada 8 November 2022, menyatakan kalau ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan secara year-on-year sebanyak 5,72 persen.

Menurut data yang dipaparkan oleh Danareksa, apabila ditarik ke belakang secara year-on-year (yoy), ekonomi Indonesia mengalami tren yang berangsur membaik.

History Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Jika diurutkan secara year-on-year (yoy) dengan mengambil data pada Quarter 1 (Q1), maka pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut,

  • Pada Q1 tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,07 persen.
  • Kemudian di Q1 2020, di angka 2,97 persen (dipicu oleh pandemi global).
  • Di Q1 2021 ekonomi Indonesia terkoreksi menjadi 0,7 persen (imbas dari pandemi global).
  • Di Q1 tahun 2022, berangsur membaik dan naik menjadi 5,02 persen.

Kemudian untuk data terbaru, pada Q3 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,72 persen. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi Indonesia.

Perkiraan pada awal Q1 2023 oleh BI, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai angka 4,37 persen. Sementara situs Asian Development Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1 2023 mencapai 5,0 persen. Perkiraan tersebut walaupun masih berupa proyeksi namun bisa menjadi acuan bagi kita. Sisi baiknya adalah dua prediksi tersebut menunjukkan angka pertumbuhan positif.

Indonesia termasuk dalam 5 besar negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tergolong tinggi. Di urutan pertama ada India dengan 13,5 persen, disusul oleh Arab Saudi di posisi kedua dengan nilai 8,6 persen. Di urutan ketiga Turki dengan 7,6 persen, Argentina 6,9 persen dan di posisi kelima Indonesia dengan 5,72 persen.

Baca juga: Jenis Investasi Properti Yang Paling Menguntungkan

Sementara negara tetangga seperti Singapura berada di bawah Indonesia dengan nilai 4,4 persen. Negara di kawasan Asia lain seperti Jepang dan Korea Selatan pun berada di bawah, dan tidak masuk dalam 10 besar negara dengan pertumbuhan ekonomi tergolong tinggi.

Indonesia secara produktif menunjukkan pertumbuhan ekonomi di tengah gempuran inflasi. Namun jika ditilik lebih dalam, menurut Databoks inflasi Indonesia berada di angka 4,6 persen sementara inflasi global mencapai 8,8 persen. Artinya, nilai inflasi Indonesia masih lebih rendah dari global. Kondisi tersebut tentunya bisa disebabkan beberapa faktor seperti cuaca ekstrem yang memengaruhi produksi pangan global dan juga potensi konflik geopolitik.

Upaya Bertahan di tengah Gempuran Inflasi

Lalu, bagaimana agar masyarakat tetap bisa bertahan di tengah gempuran inflasi?

Pertama, pastikan untuk memiliki dana darurat. 

Apabila kamu bingung berapa jumlah dana yang harus dikumpulkan, kamu bisa ikuti acuan seperti berikut,

  • Lajang : menyisihkan dana 3 -6 kali pengeluaran bulanan
  • Menikah dan belum memiliki anak : 6 kali pengeluaran bulanan
  • Berkeluarga : 9 kali pengeluaran bulanan

Tentu saja acuan di atas hanya berupa referensi saja, jika kamu memiliki dana lebih silakan ditambah ke alokasi dana darurat.

Baca juga: KPR Flat atau Floating, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Kedua cari penghasilan tambahan 

Hal yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah menambah penghasilan tambahan. Dapat dilakukan dengan mencari kerja paruh waktu seperti menjadi penulis artikel, mengajar les, menjadi content creator, atau berbisnis dari rumah.

Untuk opsi terakhir yaitu berbisnis dari rumah tentunya fasilitas saat ini sudah semakin mendukung lho. Kamu bisa mendapatkan ide dengan cepat via internet, untuk pemasaran produk bisa via media sosial atau bergabung ke marketplace, dan untuk logistik kamu bisa memanfaatkan ojek online untuk pengantaran produk.

Ketiga konsumsi produk dalam negeri dan UMKM 

Kemudian, upaya lain untuk menyeimbangkan kondisi inflasi yang bisa kita lakukan adalah mengonsumsi produk dalam negeri. Dukung UMKM sekitar dengan cara belanja dagangan pedagang UMKM. Misalnya saja ketika belanja bahan pokok atau sayur, kamu bisa ke pasar tradisional, atau via marketplace yang menghubungkan pembeli dengan UMKM.

Keempat Alokasikan untuk Investasi

Selanjutnya adalah mulai alokasikan uang yang kamu miliki lewat investasi. Tentunya, kamu harus mengedukasi diri sendiri jenis investasi apa yang cocok dengan profil risiko diri kamu.

Baca juga: Rumah Indent, Ini Penjelasan Lengkap dan Untung Ruginya!

Nah, itu saja informasi singkat mengenai pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang perlu diketahui oleh home seeker. Semoga informasi singkat di atas bermanfaat ya, Sobat Graha!

Temukan lebih banyak panduan dan tips membeli rumah dalam Berita di grahapermatagroup.com. Hanya grahapermatagroup.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.