Ada sejumlah solusi kalau tidak sanggup bayar cicilan KPR, kamu tidak perlu khawatir bank akan menyita rumah lantaran menunggak. Tidak bisa bayar cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bisa jadi dialami oleh sejumlah orang yang beli rumah karena banyak alasan.
Mereka yang tidak terkena PHK, bisa mengalami pemotongan gaji atau mungkin tidak digaji sama sekali. Sementara bagi mereka yang memiliki usaha, pastinya mengalami penurunan pendapatan yang sangat tajam. Pemasukan berkurang, padahal para wirausaha juga harus membayar karyawan, membayar tempat usaha, dan lainnya.
Semua ini terjadi dalam kondisi perekonomian yang sedang menurun, walaupun dalam kondisi ekonomi normal pun bisa. Misalnya kamu dan pasangan memiliki joint income untuk membeli rumah, namun kemudian pasangan memilih berhenti bekerja. Saat hanya ada satu pendapatan, tentunya kamu tidak mampu membayar cicilan KPR atau mengalami kesulitan.
Apalagi jika sebelumnya kamu masih membayar cicilan KPR menggunakan bunga tetap (fixed rate), kemudian berlanjut dengan sistem bunga mengambang (floating rate). Kamu tidak perlu berhenti KPR, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan agar bisa terus membayar cicilan KPR.
Yuk, simak beragam solusi cara jika KPR tidak sanggup bayar lagi di bawah ini.
Solusi Kalau Tidak Sanggup Bayar Cicilan KPR
-
Restrukturisasi Cicilan KPR
Jika tidak bisa bayar cicilan rumah lantaran berbagai sebab, sebaiknya kamu dan pasangan segera menemui pihak bank. Mereka yang kehilangan pekerjaan, pendapatan menurun, dan lainnya meminta keringanan dari bank.
Biasanya, bank akan memberikan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak, bagaimana nasabah bisa meneruskan cicilan KPR. Mungkin bank memperbolehkan nasabah membayar hutang pokok saja dan menunda pembayaran bunga KPR. Bank masih mempertimbangkan nasabah untuk melanjutkan cicilan KPR ketimbang menyita rumah.
Rumah merupakan aset non likuid sehingga bank harus mempertimbangkan pilihan sita dan kemudian menjualnya lagi.
-
Gunakan Dana Darurat Atau Tabungan
Kamu dan pasangan bisa memanfaatkan dana darurat atau tabungan pensiun untuk membayar cicilan KPR. Namun, sebaiknya kamu menggunakan dana darurat ini tidak lebih dari 1-2 bulan cicilan KPR agar masih ada dana darurat tersisa.
Setiap keluarga memang harus mempunyai dana darurat selama minimal 3 bulan supaya pengelolaan keuangan tetap sehat.
-
Memindahkan Cicilan KPR ke Bank Lain
Solusi lain jika KPR tidak sanggup bayar adalah melakukan pemindahan cicilan KPR ke bank lain. Kalau kamu melakukannya, maka akan mendapatkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan sekarang.
Jika di bank lama, kamu memperoleh bunga mengambang, maka cicilan KPR di bank baru memakai suku bunga tetap untuk 2-3 tahun pertama.
-
Memiliki Pekerjaan Sampingan
Saat mulai mencicil KPR, ada baiknya kamu dan pasangan memiliki pekerjaan sampingan yang bisa memberikan pemasukan tambahan.
Banyak cara yang bisa dilakukan saat ini untuk mempunyai pekerjaan sampingan, bisa yang masih terkait pekerjaan utama dan bisa juga tidak. Misalnya, kamu bekerja sebagai staf administrasi, namun saat akhir pekan, kamu memiliki pekerjaan menjadi pembawa acara pernikahan.
-
Mempunyai Usaha Kecil dan Mikro
Selain pekerjaan sampingan, kamu dan pasangan bisa mempunyai usaha kecil dan mikro, bedakan antara pekerjaan dan usaha ya. Misalnya kamu memiliki usaha bakery yang dilakukan pada akhir pekan, banyak lho yang seperti ini.
Pemasukan dari usaha kecil ini bisa menjadi tabungan atau menambah cicilan KPR setiap bulannya, meski pemasukan sudah tentu tidak pasti.
-
Belajar Melakukan Pengaturan Keuangan
Jika kamu mengalami masalah KPR tidak sanggup bayar, maka sudah saatnya kamu melakukan pengaturan keuangan. Coba cek rasio cicilan KPR dengan gaji? Misalnya gaji kamu dan pasangan Rp10 juta, sementara cicilan KPR Rp6 juta. Rasionya adalah 60% (persen), sudah tentu ini tidak sehat karena rasio maksimalnya adalah 50 persen.
Sejumlah perencana keuangan malah menyatakan rasio cicilan hutang dengan gaji sebaiknya maksimal 30 persen saja. Kalau begitu, kamu memang harus melakukan tindakan agar penghasilan tidak hanya habis untuk cicilan KPR. Padahal, kamu masih memiliki pengeluaran untuk makan, bayar sekolah anak, ongkos pergi pulang ke kantor, gaya hidup, dan lainnya.
Solusinya kamu bisa melakukan restrukturisasi cicilan KPR, melakukan over kredit ke bank, memiliki pekerjaan sampingan, hingga mempunyai usaha kecil.
Nah, sudah jelas kan mengenai penjelasan solusi kalau tidak sanggup bayar cicilan KPR ini, jadi kamu tidak perlu bingung ya. Perlu diketahui, seringkali pengajuan KPR ditolak karena nilai Debt Burden Ratio alias DBR kamu di bank tidak mencukupi.
Semoga ulasan ini bisa memberikan manfaat bagi Sobrat Graha. Jangan lupa mengecek link berita grahapermatagroup.com untuk mendapatkan informasi menarik mengenai properti, hukum desain, hingga gaya hidup.