Presiden Joko Widodo diketahui sudah merampungkan 124 proyek infrastruktur yang jadi bagian dalam proyek strategis nasional( PSN). Pencapaian dari proyek infrastruktur yang sudah rampung tersebut diperoleh sampai November 2021. Sedangkan, total nilai investasi proyek infrastruktur tersebut menggapai Rp626, 1 triliun. Nilai tersebut mengaitkan pendanaan dari badan usaha swasta, badan usaha milik negara( BUMN), serta APBN.
” Di tahun 2016 sebagai contoh terdapat 20 proyek yang telah berakhir, 2017 terdapat 30 proyek yang telah berakhir secara akumulatif ya serta terus hingga di 2021 November total terdapat 124 proyek yang telah berakhir,” kata Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas( KPPIP) Wahyu Utomo dikutip dari Detik. com.
Target 132 Proyek Infrastruktur Hingga Akhir Tahun 2021
Pada penghujung tahun 2021, ada 132 PSN yang bisa dirampungkan pembangunannya. Sedangkan, proyek strategis nasional secara keluruhan totalnya menggapai 208 proyek serta 10 program.
” Kami harapkan hingga akhir Desember masih menambah menjadi 132 proyek yang telah berakhir,” ucap Wahyu Utomo dikutip Kompas. com.
Maksudnya, masih terdapat 8 proyek yang ditargetkan hendak rampung pada Desember 2021. Bagi dia, PSN tersebut meliputi, ruas jalur tol Manado-Bitung, tol Serpong-Cinere, kawasan industri Morowali. PSN berikutnya ialah Flyover Terminal Teluk Lamong, rumah swadaya, Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, serta Bendungan Margatiga.
” Ini tinggal ditetapkan saja,” imbuh Wahyu.
Tidak hanya proyek yang telah berakhir, terdapat pula proyek infrastruktur yang baru berakhir sebagian serta beroperasi sebagian. Mulai dari jalur tol dengan 4 seksi, tetapi baru satu ataupun 2 seksi yang telah berakhir.
” Itu kami catat selaku proyek yang telah berakhir serta beroperasi sebagain,” katanya.
Masih Ada Proyek dalam Proses Konstruksi
Tetapi, ada pula sebagian proyek infrastruktur yang masih dalam proses konstruksi serta belum dapat beroperasi sebagian.
” Ini jumlahnya lumayan banyak 87 proyek. Kami mendesak supaya proyek yang belum berakhir ini bisa dituntaskan saat sebelum 2024,” pungkas Wahyu.
KPPIP sendiri terus mendesak proyek perkembangannya supaya senantiasa seperti itu agar pembangunannya lekas dieksekusi.
” Nah di sini untuk yang transaksi kita terus dorong supaya biar terjalin pengikatan kontrak baik itu lewat KPBU/ kerja sama pemerintah serta badan usaha, ataupun yang dengan APBN, proyek- proyek yang multiyears contract,” tambah Wahyu.
Ikuti postingan menarik lainnya di Berita grahapermatagroup.com.