Dikala mengajukan pinjaman ke bank, kalian bisa jadi sempat mendengar sebutan plafon pinjaman ataupun plafon kredit. Kenali definisi serta penjelasan sepenuhnya di sini!
Sebutan plafon pinjaman ialah poin utama yang kerap dicantumkan pada formulir Aplikasi Pengajuan Pinjaman. Nah, bila kalian berencana membeli rumah dengan metode Kredit Pemilikan Rumah( KPR), penting buat mengenali seluk beluknya. Alasannya, plafon kredit mempengaruhi pada besaran cicilan yang wajib kalian bayarkan nanti. Yuk, ikuti penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Plafon Kredit?
Plafon pinjaman ataupun plafon kredit merupakan batasan maksimum dalam transaksi keuangan, termasuk kredit yang diberikan bank kepada debitur ataupun peminjam. Kredit ini sendiri digunakan buat mengatur resiko. Dari perspektif bank, mereka memakai plafon pinjaman buat mengatur resiko gagal bayar oleh debitur. Pada praktiknya, sebutan plafon pinjaman ini pula ditemui dalam sistem KPR.
Di sistem KPR, plafon kredit merupakan harga rumah dikurangi jumlah uang muka yang dibayarkan kepada bank. Oleh karenanya, jumlah pinjaman yang diajukan sangat terpengaruh oleh uang muka.
Contoh Plafon Pinjaman
Besaran plafon kredit yang diterima umumnya tercantum dalam surat perjanjian kredit ataupun akad. Dalam permasalahan pengajuan KPR, kalian dapat menghitung besarannya dengan rumus sebagai berikut.
Plafon pinjaman = (harga rumah – jumlah uang muka yang dibayarkan)
Misalnya, kalian hendak membeli rumah dengan harga Rp400 juta dengan skema KPR serta tenor 15 tahun. DP rumah yang wajib dibayarkan yakni 30 persen ataupun kurang lebih Rp120 juta. Dengan rumus di atas, sehingga besaran plafon pinjaman yang diberikan pihak bank yakni sebagai berikut.
Rp400 juta – Rp120 juta = Rp280 juta
Jumlah tersebut nantinya jadi nilai utang yang wajib dilunasi sesuai dengan tenor yang disepakati. Saat sebelum disetujui, pihak bank hendak melihat arus keluar masuk keuanganmu serta memastikan pinjaman uang maksimum.
Besaran Plafon Kredit dari Tiap Bank
Besaran plafon kredit bank berbeda satu sama lain sesuai dengan kebijakan manajemen sampai riwayat kredit nasabah. Tetapi, ada juga produk yang tidak membatasi besaran pinjamannya seperti KPR Platinum Bank BTN.
Selaku gambaran umum, berikut merupakan catatan besaran plafon pinjaman KPR dari bermacam bank di Indonesia:
- Bank BNI: minimal Rp100 juta dengan maksimal tenor 25 tahun
- Bank BCA: minimal Rp250 juta dan maksimal Rp5 miliar dengan tenor antara 1-20 tahun
- Bank Mandiri: maksimal hingga RP15 miliar dengan jangka waktu hingga 20 tahun
- Bank BTN: berkisar antara Rp250 juta hingga Rp1,5 miliar dengan tenor hingga 25 tahun
- Bank Permata: maksimal hingga Rp300 juta dengan jangka waktu hingga 5 tahun
Penyebab Plafon Pinjaman Turun
Sehabis mengajukan kredit serta pengamatan pencairan plafon pinjaman, terdapat kemungkinan plafon turun. Penyusutan ini ialah jumlah pinjaman yang dicairkan lebih kecil dari nilai yang diajukan sebelumnya.
Ini lumayan merepotkan sebab kalian wajib membayar uang muka yang jauh lebih banyak. Turunnya besaran pinjaman terjadi sebab sebagian perihal. Apa sajakah itu?
Berikut merupakan sebagian penyebabnya:
- Jumlah penghasilan dan riwayat keuangan nasabah
- Nilai jaminan tidak sesuai dengan kondisi rumah
- Terlambat menandatangani akad setelah keluarnya Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K)
Tips agar Plafon Kredit Sesuai Keinginan
Memperoleh plafon pinjaman sesuai harapan dapat dibilang susah susah gampang. Tetapi, bukan berarti kesempatanmu dalam mendapatkannya terbilang mustahil. Terdapat sebagian metode yang dapat dicoba buat tingkatkan kesempatan dalam memperoleh besaran plafon kredit yang sesuai. Inilah beberapa triknya!
-
Riset Mendalam Seputar KPR
Metode awal supaya proses kredit sesuai keinginan merupakan melakukan studi serta pengamatan. Kalian dapat menggali informasi sebanyak- banyaknya mengenai produk KPR konvensional serta KPR syariah buat dibandingkan. Studi yang dicoba wajib mencakup harga rumah KPR, lokasi, uang muka, sampai tenor pembayaran.
-
Sesuaikan Uang Muka
Uang muka ialah elemen penting dalam pengajuan plafon pinjaman karena mempengaruhi besaran yang dicairkan pihak bank. Semakin besar uang muka, semakin kecil jumlah pinjaman yang perlu diambil. Banyak bank umumnya mempunyai syarat uang muka minimum sebesar 10 persen dari harga rumah.
-
Lakukan Penawaran Cicilan KPR
Tiap bank memiliki kebijakan berbeda buat plafon pinjaman serta besaran angsurannya. Perihal ini umumnya tergantung dari keadaan keuangan calon nasabah. Dalam permasalahan tersebut, kalian dapat melaksanakan proses tawar menawar dengan bank buat memeroleh besaran cicilan serta pembiayaan sesuai kemampuan.
-
Nego Suka Bunga KPR
Bila besaran plafon tidak dapat dinaikkan, jangan ragu guna melaksanakan penawaran suku bunga KPR. Pihak bank bisa jadi hendak mengabulkan penawaran tersebut, khususnya bila skor kreditmu dalam kondisi yang baik.
-
Ajukan KPR ke Bank Lain
Bank memanglah sangat selektif dalam menyetujui pengajuan pinjaman nasabah. Perihal ini dicoba demi menjauhi nasabah yang gagal bayar ataupun kredit macet. Apabila pengajuan KPR ditolak, jangan putus asa. Coba ajukan KPR serta negosiasikan ulang dengan bank lain.
Mudah- mudahan ulasan plafon kredit di atas bisa berguna buat Sobat Graha, ya! Pantau postingan seputar sebutan KPR yang lain cuma di Berita grahapermatagroup.com.