fbpx
presiden-jokowi

Ekonomi Indonesia Oke, Pertumbuhan 5 Persen Untuk Properti Jadi 15 Persen

Pemerintah lewat menteri-menteri di bidang ekonominya sudah mengantarkan keadaan perekonomian Indonesia yang masih sangat positif di tengah suasana krisis global. Suasana ekonomi yang relatif baik ini hendak mendesak zona properti berkembang lebih besar lagi.

Presiden Joko Widodo( Jokowi) beberapa waktu lalu menerima delegasi Dana Moneter Internasional( IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Delegasi IMF antara lain Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, serta Representatif Senior IMF buat Indonesia James Walsh.

Dikala memberikan penjelasan usai mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian(Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berkata, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi mengantarkan beberapa perihal kepada IMF mengenai suasana perekonomian di Indonesia.

“Ekonomi Indonesia relatif baik di mana inflasi kurang lebih 4,2 persen dan perkembangan 5,01 persen. Ekonomi kita dibanding negara lain, kita memiliki debt to GDP ratio kurang lebih 42 persen, sebagian negara itu menggapai 100 persen. Setelah itu defisit masih kurang lebih 4 persen serta current account 0,5 persen dengan balance of trade kita 26 bulan positif terus. Kita pula mempunyai foreign reserve mencapai 135 miliyar dollar Amerika,” ucapnya.

Airlangga menarangkan kalau suasana perekonomian di Indonesia relatif baik dengan kemampuan resesi lebih kecil bila dibanding negara lain ialah kurang lebih 3 persen. Walaupun demikian, pemerintah berharap IMF hendak terus menunjang serta membagikan narasi positif terhadap perekonomian Indonesia terutama dalam mengalami krisis global.

“Kita sangat mengkhawatirkan dengan keadaan inflasi yang naik di berbagai negara. Tingkatan suku bunga hendak masuk rezim baru ialah kenaikan tingkat suku bunga global serta pasti sangat pengaruhi terhadap investasi yang sangat diperlukan oleh Indonesia,” lanjutnya.

sri mulyaniSedangkan itu Menteri Keuangan(Menkeu) Sri Mulyani berkata, IMF memperhitungkan perekonomian Indonesia dalam keadaan baik dari beberapa sisi seperti kinerja ekonomi, sisi perkembangan, sisi neraca pembayaran yang hadapi surplus perdagangan sepanjang 26 bulan berturut- turut, serta sisi inflasi yang terletak di bawah 5 persen.

“Paling penting ialah sinkronisasi serta kerja sama kebijakan moneter fiskal dari Bank Indonesia serta Kementerian Keuangan guna bisa memelihara untuk tetap bekerja secara harmonis sebab ini hendak membantu memelihara momentum pemulihan ekonomi Indonesia,” katanya.

Bermacam indikator yang di informasikan dari sisi pemerintah yang menyebut perekonomian di Indonesia lumayan baik pastinya berakibat langsung pada bisnis properti. Suasana yang dipaparkan pemerintah ini pula sudah banyak disebutkan oleh pengamat sampai praktisi di zona padat modal ini.

Bagi pengamat properti senior Panangian Simanungkalit, zona properti tahun 2022 ini hendak terus bergerak ke arah yang positif terlebih dengan terus membaiknya keadaan ekonomi nasional sebagaimana yang dipaparkan oleh menteri- menteri di bidang ekonomi. Zona properti juga merupakan industri yang mempunyai banyak sektor ikutan yang hendak mendesak pemulihan ekonomi nasional yang lebih besar lagi.

“Sektor properti itu senantiasa jadi gerbong maupun lokomotif perekonomian di tiap negara terlebih lagi di Indonesia yang pasarnya sangat besar. Penjelasan pemerintah yang menyebut ekonomi kita masih dapat berkembang 5 persen, buat sektor properti itu pertumbuhannya hendak jadi 15 persen sebab banyaknya sektor yang terpaut dengan properti,” jelasnya.

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Graha Permata Group serta Berita seputar properti dari grahapermatagroup.com