fbpx
Plafon Kredit-Graha Permata group

Mengenal Plafon Kredit Lebih Dalam. Mulai Dari Definisi, Contoh, Hingga Besarannya!

Saat mengajukan pinjaman ke bank, kamu mungkin pernah mendengar istilah plafon pinjaman atau plafon kredit. Kenali definisi dan penjelasan selengkapnya di sini!

Istilah plafon pinjaman merupakan poin utama yang sering dicantumkan pada formulir Aplikasi Pengajuan Pinjaman. Nah, jika kamu berencana membeli rumah dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR), penting untuk mengetahui seluk beluknya. Pasalnya, plafon kredit berpengaruh pada besaran cicilan yang harus kamu bayarkan kelak.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Plafon Kredit?

Plafon pinjaman atau plafon kredit adalah batas maksimum dalam transaksi keuangan, termasuk kredit yang diberikan bank kepada debitur atau peminjam. Kredit ini sendiri digunakan untuk mengendalikan risiko.

Dari perspektif bank, mereka menggunakan plafon pinjaman untuk mengendalikan risiko gagal bayar oleh debitur. Pada praktiknya, istilah plafon pinjaman ini juga ditemukan dalam sistem KPR. Di sistem KPR, plafon kredit adalah harga rumah dikurangi jumlah uang muka yang dibayarkan kepada bank.

Oleh karenanya, jumlah pinjaman yang diajukan sangat terpengaruh oleh uang muka.

Contoh Plafon Pinjaman

Besaran plafon kredit yang diterima biasanya tercantum dalam surat perjanjian kredit atau akad. Dalam kasus pengajuan KPR, kamu bisa menghitung besarannya dengan rumus sebagai berikut.

Plafon pinjaman = (harga rumah – jumlah uang muka yang dibayarkan)

Misalnya, kamu hendak membeli rumah seharga Rp400 juta dengan skema KPR dan tenor 15 tahun. DP rumah yang harus dibayarkan adalah 30 persen atau sekitar Rp120 juta. Dengan rumus di atas, maka besaran plafon pinjaman yang diberikan pihak bank adalah sebagai berikut.

Rp400 juta – Rp120 juta = Rp280 juta

Jumlah tersebut nantinya menjadi nilai utang yang harus dilunasi sesuai dengan tenor yang disepakati. Sebelum disetujui, pihak bank akan melihat arus keluar masuk keuanganmu dan menentukan pinjaman uang maksimum.

Besaran Plafon Kredit dari Tiap Bank

Besaran plafon kredit bank berbeda satu sama lain sesuai dengan kebijakan manajemen hingga riwayat kredit nasabah. Sebagai gambaran umum, berikut adalah daftar besaran plafon pinjaman KPR dari berbagai bank di Indonesia.

  • Bank BNI

    KPR Bank BNI memberikan plafon kredit bagi nasabah minimal Rp100 juta dengan tenor maksimal selama 25 tahun. BNI juga menawarkan kredit BNI Griya untuk pembiayaan pembelian, pembangunan atau renovasi, dan take over rumah, apartemen, rumah toko, atau tanah kaveling.

    Sementara itu, suku bunga KPR BNI paling rendah per tahun 2022 adalah 6,75 persen untuk promosi tiga tahun. Adapun, syarat gaji minimal pengajuan KPR Bni adalah mulai dari Rp3 juta.

  • Bank Mandiri

    Plafon kredit KPR Mandiri menawarkan pinjaman maksimal hingga Rp15 miliar dengan jangka waktu hingga 20 tahun. Bank BUMN ini juga menyediakan plafon khusus bagi karyawan dengan program KPR Multiguna.

    Kredit tersebut diberikan khusus untuk nasabah yang berprofesi sebagai pegawai dengan kriteria payroll Bank Mandiri, ASN/Polri/TNI, atau bekerja di perusahaan kelolaan Bank Mandiri. Sementara, pekerja kontrak bisa mengajukan kredit dengan ketentuan minimal jabatan manager/supervisor atau profesional bergaji minimal Rp5 juta dan masa kerja 5 tahun.

  • Bank Permata

    Bank Permata memberikan pinjaman tunai hingga Rp300 juta tanpa angunan untuk berbagai keperluan konsumtif. Pinjaman tersebut memiliki tenor hingga lima tahun dan besarannya tidak berubah hingga akhir pinjaman.

    Suku bunga yang ditawarkan mulai dari 0,88 flat per bulan atau setara dengan 10,56 persen flat per tahun.

  • Bank BCA

    Plafon Bank BCA menyediakan beragam pilihan, mulai dari Rp250 juta hingga Rp5 miliar dengan tenor 1 tahun hingga 20 tahun.

    Untuk mengajukan kredit, beberapa persyaratan umum yang perlu diketahui antara lain sebagai berikut.

    • Warga Negara Indonesia
    • Pegawai lama bekerja minimal satu tahu di perusahaan terakhir atau total pengalaman kerja minimal dua tahun
    • Wiraswasta lama bekerja minimal dua tahun di bidang yang sama
    • Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah
    • Untuk pengusaha, usia maksimal 65 tahun saat kredit berakhir
    • Untuk wiraswasta, usia maksimal 55 tahun saat kredit berakhir
    • Pemohon wajib menutup asuransi dengan syarat banker’s clause
    • Bersedia menandatangani perjanjian kredit dan APHT
    • Pembayaran melalui autodebet dari rekening BCA pemohon

Penyebab Plafon Pinjaman Turun

Setelah mengajukan kredit dan menaatan pencairan plafon pinjaman, ada kemungkinan plafon turun. Turun plafon sendiri adalah jumlah pinjaman yang dicairkan lebih kecil dari nilai yang diajukan sebelumnya.

Ini cukup merepotkan karena kamu harus membayar uang muka yang jauh lebih banyak. Turunnya besaran pinjaman terjadi karena beberapa hal. Apa sajakah itu?

Berikut adalah beberapa penyebabnya:

  • Jumlah penghasilan dan riwayat keuangan nasabah
  • Nilai jaminan tidak sesuai dengan kondisi rumah
  • Terlambat menandatangani akad setelah keluarnya Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K)

Tips agar Plafon Kredit Sesuai Keinginan

Mendapatkan plafon pinjaman sesuai harapan bisa dibilang susah susah gampang. Namun, bukan berarti kesempatanmu dalam mendapatkannya terbilang mustahil.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang dalam mendapatkan besaran plafon kredit yang sesuai. Inilah beberapa caranya!

  • Riset Mendalam Seputar KPR

    Cara pertama agar proses kredit sesuai keinginan adalah melakukan riset dan pengamatan. Kamu bisa menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk KPR konvensional dan KPR syariah untuk dibandingkan. Riset yang dilakukan harus mencakup harga rumah KPR, lokasi, uang muka, hingga tenor pembayaran.

  • Sesuaikan Uang Muka

    Uang muka adalah elemen penting dalam pengajuan plafon pinjaman karena mempengaruhi besaran yang dicairkan pihak bank. Semakin besar uang muka, semakin kecil jumlah pinjaman yang perlu diambil. Banyak bank biasanya memiliki ketentuan uang muka minimum sebesar 10 persen dari harga rumah.

  • Lakukan Penawaran Cicilan KPR

    Setiap bank mempunyai kebijakan berbeda untuk plafon pinjaman dan besaran angsurannya. Hal ini biasanya bergantung dari kondisi keuangan calon nasabah. Dalam kasus tersebut, kamu bisa melakukan proses tawar menawar dengan bank untuk memeroleh besaran cicilan dan pembiayaan sesuai kemampuan.

  • Ajukan KPR ke Bank Lain

    Bank memang sangat selektif dalam menyetujui pengajuan pinjaman nasabah. Hal ini dilakukan demi menghindari nasabah yang gagal bayar atau kredit macet. Apabila pengajuan KPR ditolak, jangan putus asa. Coba ajukan KPR dan negosiasikan ulang dengan bank lain.

Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat untuk Sobat Graha, ya! Pantau artikel seputar istilah KPR lainnya hanya di Berita grahapermatagroup.com.